Disiplin dalam Pengakuan

 

Disiplin dalam Pengakuan

Ada satu pengajaran yang mengatakan, Pengorbanan Yesus cukup untuk mengampuni dosa kita di masa yang lalu, dosa sekarang dan dosa yang akan datang sehingga kita tidak perlu mengakui dosa kita yang perlu adalah sikap memperbaiki diri dari hari ke sehari.

Pengakuan dosa hanya dianggap kebiasaan hukum taurat dan tidak relevan lagi pada jaman kasih karunia.

I Yohanes 1 : 9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan “

Setiap orang pasti pernah berbuat dosa, Dosa bukan hanya membunuh, mencuri, dll dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai dengan standard nya Tuhan, tidak sesuai dengan sasarannya Tuhan.

Masalahnya tidak ada seorangpun yang tidak punya dosa, Amsal 6 : 16-19 ( mata sombong, Lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rancangan jahat,kaki yang segera lari pada kejahatan, saksi dusta, saksi yang menimbulkan pertengkaran saudara. )

I Yoh 1 : 9 ini ditujukan bukan buat orang yang telah ditebus darah Kristus… mereka yang belum lahir baru dosa mereka tidak akan diampuni sekalipun sudah mengaku..

Ayat ini buat kita yang sudah lahir baru, terima pengampunan dari Tuhan dan jatuh dalam Dosa… Akui dihadapan Tuhan maka ia setia dan adil akan menyucikan kita dari dosa.

Mengaku, yang seperti apa ?

1.       Mengaku diambil dari bahasa aslinya Homologeo yang artinya “ Berbicara bahasa yang sama dengan Tuhan “, Berpikiran sama dengan Tuhan Tentang dosa.

-          Amsal 28 : 13-14 Tuhan membenci dosa kita pun membenci dosa

2.       Mengedepankan Prinsip Kejujuran

-          Kejujuran dan Keterbukaan adalah awal dari pemulihan

-          Kita seringkali mau menghidar dari realita dosa / menyangkai dosa

-          Menganggap dosa adalah kelemahan

-          Berdalih / beralasan

-          Menganggap enteng

-          Tuhan memandang dosa adalah sesuatu yang serius

3.       Keinginan yang kuat untuk meninggalkan

-          Jadi pengakuan bukan hanya dibibir… Tuhan saya salah ampuni terus dilakukan lagi…

Mengaku artinya : Berpikiran sama dengan Tuhan mengenai Dosa, Jujur dan keinginan yang kuat untuk meninggalkan.

Maka Tuhan Setia dan Adil menyucikan dosa kita

1.       Setia = Kesetiaan Tuhan yang tidak terbatas untuk mengampuni kita

2.       Adil = Keadilan Tuhan yang selalu ada konsekuensi atau akibat dari dosa yang kita perbuat.

Mazmur 32 : 5

Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela

Daud seorang yang berkenan pernah berbuat dosa dan Daud memberitahukan kepada Tuhan, Mengaku maka Tuhan mengampuni dosa Daud… Kesalahan Daud lebih besar daripada kesalahan Saul namun masalahnya Saul tidak mau mengaku dihadapan Tuhan.

Dampak tidak mengakui Dosa.

1.       Dosa kita tidak diampuni

2.       Menerima Hukuman Allah

-          Mzr 32 : 3-4 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;  sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela

-          Ayat ini melukiskan penderitaan yang mendalam dan hukuman yang terjadi apabila menyembunyikan dosa.

-          Ketika Daud menyembunyikan Dosa dan tidak mengakuinya dihadapan Tuhan maka Daud kehilangan hal – hal yang berharga dihidupnya

-          Daud kehilangan kesehatan

-          Ketenangan pikiran

-          Kebahagiaan

-          Perkenanan Tuhan

3.       Tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga

-          Why 21 : 27  Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Jadi apa yang harus kita lakukan :
Datang pada Tuhan , Bertobat lahir baru dan jika kita jatuh dalam Dosa akui semua dosa kita dihadapan Tuhan

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Markus 4:35-41