Kenapa harus takut?

 

Kenapa harus Takut?

Tantangan yang kita hadapi seringkali membuat orang takut dan berputus asa namun Elisa tidak takut sekalipun menghadapi peperangan yang tidak adil.

Kenapa harus takut? 2 Raj 6:8-16

8  Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: "Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang."

9  Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: "Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana."

10  Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.

11  Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?"

12  Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."

13 Berkatalah raja: "Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap dia." Lalu diberitahukanlah kepadanya: "Dia ada di Dotan."

14  Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.

15  Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

16  Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

Latar belakang dari perikop yang sedang kita bahas adalah tentang peperangan antara bangsa Israel dan bangsa Aram (atau Siria, sekarang Suriah), yang sudah berlangsung cukup lama. Raja Ahab terbunuh dalam peperangan antar dua bangsa ini. Pada pemerintahan anaknya, Yoram, peperangan ini masih berlangsung. 

Saat itu raja negeri Aram menyusun strategi untuk melawan bangsa  Israel. Namun setiap kali, strategi rahasia tersebut terbongkar. Akibatnya, berkali-kali pula penyerangan gagal. Setelah diberitahukan, bahwa yang membongkar setiap strategi rahasia  tersebut adalah Elisa, sang abdi Allah, maka marahlah raja negeri Aram (12).

Semula peperangan itu antara bangsa Aram dan bangsa Israel, tetapi kemudian berubah menjadi bangsa Aram melawan Elisa. Elisa menjadi satu-satunya 'sasaran tembak' dari bangsa Aram. Hanya untuk melawan satu orang, raja negeri Aram mengirim "kuda serta kereta dan tentara yang besar". Inilah konsekuensi pelayanan  yang dihadapi oleh Elisa. 

Saat tentara yang sangat besar itu mengepung kota Dotan, tempat Elisa tinggal, bujang dari Elisa sangat ketakutan (14-15). Ia menghadap Elisa dan berkata: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?" Namun dalam iman, Elisa berkata kepada bujangnya: "Jangan takut,  sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." (16). Tak berapa lama, mata bujang Elisa dibukakan dan ia melihat sangat banyak tentara Tuhan yang menyertai Elisa. Pertolongan Tuhan datang bagi hamba-Nya yang sedang menghadapi masalah, akibat dari pelayanannya kepada Tuhan. 

Menarik perhatian saya, ditengah-tengah goncangan yang besar, di tengah-tengah pergumulan yang berat, ditengah-tengah tantangan yang hebat.. Elisa tetap tenang dan berkata “ Jangan Takut yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai mereka”

Mengapa Elisa tidak takut menghadapi tantangan memberikan teladan bagi kita sehingga, seberat apapun tantangan yang kita hadapi, kita punya sikap yang sama “ Tidak takut menghadapi tantangan”

Keyakinan apa yang membuat Elisa tidak takut menghadapi tantangan? Saya menemukan ada 3 Keyakinan yang membuat Elisa punya keberanian menghadapi tantangan

1.       Keyakinan dalam Perkataan

-       Ini yang membedakan Bujangnya dan Elisa, ketika menghadapi tantangan Bujangnya berkata celaka, Elisa berkata jangan takut..

-       Setiap hari Tuhan ingin kita mengucapkan kata – kata Iman bukan kata – kata yang melemahkan

-       Hentikan kata – kata negatif, hentikan kata – kata keluhan, hentikan kata – kata omelan dan perbanyak kata – kata yang selaras dengan Firman Tuhan.

-       Apakah yang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah ucapan atau perkataan itu  menyatakan tentang kegagalanmu, ketidakmampuanmu, kekecewaanmu, kemarahanmu? Boleh saja kita menyatakan hal itu, namun hal itu tidak berguna dan tidak mendatangkan berkat bagi kita.

-       Janganlah ucapkan hal-hal yang sia-sia, karena dapat menambah masalah. Kita harus memiliki ucapan yang membangun, yang sedap didengar, ucapan yang mengundang kuasa Allah terjadi.

-       Kita harus menjaga ucapan kita,

-       berlatihlah setiap hari untuk mengucapkan/memperkatakan  Firman Allah,

-       Kita akan semakin kuat jika memperkatakan Firman Tuhan

-       Hidup dan mati dikuasai oleh lidah (Amsal 18:21)

-       Kekuatan dan kelemahan kita ketika menghadapi tantangan tergantung dengan perkataan kita.

2.       Keyakinan dalam penyertaan Tuhan

-       Yang menyertai kita lebih banyak, dalam hal ini Elisa meyakini bahwa dalam situasi apapun Tuhan tidak pernah meninggalkan

-       2 Raj 6:17  Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

-        ada Kisah nyata dari seorang bernama Eric Liddell ( 1902-1945 ) dia adalah seorang Olahragawan atletik lari dari Skotlandia dan juga Missionaris. Eric Liddell seorang pelari yang hampir-hampir tidak terkalahkan di Zamannya, dia selalu memenangkan setiap pertandingan lari baik jarak pendek maupun jauh. Di Olimpiade tahun 1924, Eric Liddell memenangkan pertandingan Lari 400 meter dengan angka mutlak.Semua peliput berita dan semua orang mulai bertanya-tanya..

-        Apa yang menjadi rahasiamu memenangkan pertandingan lari 400 meter di Olimpiade ini ??..tanya wartawan dan beberapa orang kepada Eric Liddell.

-         Apakah kamu ingin hadiahnya ??..Tidak, jawab Eric

-         Apakah kamu bersemangat ingin memenangkan suatu pertandingan ?...Tidak,jawab Eric

-       Kemudian apakah Rahasia kamu memenangkan hampir semua pertandingan lari yang kamu ikuti ?..tanya wartawan kepada Eric ! Apakah yang dikatakan Eric Liddell ??...Waktu aku berlari aku merasakan dan melihat Kehadiran Allahku dan Dia ikut lari bersamaku !!!

-       Sehingga sebuah Kata-Kata yang Luar biasa yang ditulis di Sebuah Monumen untuk Eric Liddell. Bukan untuk Mahkota, Bukan untuk negara, Bukan untuk kejayaan, Bukan untuk kemuliaan, tetapi dia berlari untuk Tuhan.

-       Kisah ini kemudian diangkat menjadi sebuah Film yang berjudul “ Chariots of Fire “ pada tahun 1981 dan Film ini memenangkan berbagai penghargaan tingkat dunia.

-        DR.Wayne Dyer,menganalogikan bahwa dunia fisik ini hanyalah salah satu ruangan dari sebuah rumah besar dengan seribu ruangan. Masih ada banyak hal yang bisa kita eksplorasi di luar panca indera kita.

-        Rev.DR.David Yonggi Cho mengatakan dimensi lain tersebut dengan Dimensi ke 4.

-        Entah Anda menyebut ruangan lain itu apa - "sisi lain", "dunia lain", atau "dunia roh" - namun kebanyakan manusia mempercayai adanya suatu sistem rohani dimana ada kekuatan lain yang tidak kelihatan yang akan menolongnya ketika dibutuhkan, sama seperti yang terjadi dalam kisah Elisa. Lalu, adakah dunia lain yang tidak kelihatan di sekeliling kita saat ini? Adakah Ratusan dan bahkan ribuan mahluk yang tidak kelihatan yang siap siaga untuk menjaga Anda saat ini? Kalau bukan kuda dan kereta berapi, adakah satu atau dua malaikat yang sedang mendampingi Anda dan memberi Anda semangat untuk memenangkan pertandingan dalam kehidupan ini?

-        Keyakinan akan penyertaan Tuhan membuat kita tenang ditengah badai.

3.       Keyakinan dalam cara Tuhan

-       2 Raj 6:18-19 Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa. Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.

-       Tuhan menolong Elisa dengan cara membutakan mata musuhnya,

-       Tuhan bisa menolong kita dengan cara yang ajaib.

-       Dalam Kisah Rasul saja sedikitnya saya menemukan 5 cara Tuhan menolong anak-anaknya.

  1. Melalui Mukjizat ( Kisah 5 : 17-23 )

-        Bebasnya para rasul dari penjara jelas terjadi karena mujizat

-        Pertolongan datang menurut cara yang tidak masuk akal

-        Mujizat masih berlangsung sampai hari ini

-        Disaatku tak berdaya kuasaMu yang sempurna ketika ku percaya dan berdoa mujizat itu nyata

  1. Melalui akal Budi ( kisah 9 : 23-25 )

-        Tuhan memberikan hikmat kepada para rasul untuk menyelamatkan Saulus dari kejaran orang Yahudi yang berniat untuk membunuhnya

-        Caranya nekad dan unik, yaitu dengan mmenurunkan Saulus dari atas tembok dengan menggunakan keranjang. Ide ini muncul karena mereka menggunakan akal budi dan akhirnya, Saulus pun selamat

-        Kita diberikan akal budi untuk terlepas dari masalah kita

-        Tidak ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan

  1. Melalui Tokoh berpengaruh ( Kisah 17 )

-        DiTesalonika ada huru hara. Lagi lagi mereka tidak senang dengan pertobatan  Paulus. Bekerja sama dengan para preman, orang Yahudi membuat keributan dikota yang tenang. Mereka ingin menangkap Paulus dan silas

-        Yason menjamin mereka dan mereka pun terbebas

-        Yason adalah orang yang terkenal di Tesalonika

  1. Melalui Informasi ( Kisah 23 )

-        Paulus terlepas dari incaran 40 orang Yahudi karena informasi dari keponakannya ( Kisah 23 : 14-16 )

-        Sumber informasi ada 2 yaitu umum dan khusus, yang umum ada dikoran, majalah, TV,  internet dll. Yang khusus tidak didapat  dari dunia karena ini berasal dari Surga

-        Domba pasti mendengar gembalanya, Yesus Gembala Agung yang siap memberikan pewahyuan (revelation ) mengenai hal hal tertentu

  1. Membawa anakNya ke Surga ( Kisah 7 : 54 )

-       ketika Stefanus hendak dirajam dengan batu, tuhan seakan memberi anestasi rohani dengan memberi penglihatan tentang Surga

-       Stefanus tidak melihat banyaknya batu namun penglihatan ini jelas membuat Stefanus merasa bersyukur karena dengan tidak sadar mereka mempercepat Stefanus asuk dalam Surga.

Dalam tantangan apapun kita harus memiliki keyakinan seperti Elisa sehingga kita menjadi pemberani-pemberani dihadapan Tuhan.

1.       Keyakinan dalam perkataan

2.       Keyakinan dalam penyertaan Tuhan

3.       Keyakinan dengan cara Tuhan

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Markus 4:35-41