Memberi dengan kemurahan

 

Memberi dengan Kemurahan hati

Saya senang dengan ungkapan bahasa Indonesia yang sering kita ajarkan buat anak – anak kita, setiap mendapat berkat sekeci apapun kita mengajari anak – anak kita satu ungkapan yang berkata “ Terima Kasih “ satu ungkapan yang bermakna bahwa dalam kehidupan ini selalu ada keseimbangan bukan hanya menerima tetapi mengasih / memberi… jikalau kita tidak pernah memberi maka, waktu kita menerima sesuatu jangan katakana  “Terima Kasih” tetapi “Terima terima”.

Sebab tahukah Saudara bahwa ;

1.       Memberi adalah salah satu tanda pertobatan, Yohanes Pembaptis sampaikan dalam Luk 3 ( Yohanes nabi Tuhan yang setiap khotbah setiap pembicaraan selalu menyinggung pertobatan.. Kemana pun khotbah isi nya sama “ Bertobatlah bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat, Luk 3 : 10-11 ada orang banyak bertanya kepada Yohanes saya mau bertobat saya mau dibaptis apa yang harus saya lakukan, Yohanes tidak menjawab ok jadi wl, pemusik, pengkhotbah… jabatan gerejawi bukan tanda pertobatan… Yohanes menjawab… Membagi… jadi kalau orang Kristen ngaku bertobat tapi masih pelit , dipertanyakan pertobatannya.

  1. FT Katakan Lebih bahagia memberi daripada menerima

Proff David Mc Clelland ( Peneliti dari Harvard ) dalam penelitiannya menyimpulkan melakukan sesuatu yang positif bagi orang lain akan memperkuat sistem kekebalan tubuh sementara orang kikir cenderung terserang penyakit, apabila uang mereka berkurang orang kikir akan stress dan tubuhnya mengeluarkan hormon kortisol yang akan mengurangi kekebalan tubuh

John Davidson Rockefeller yang dikenal dengan sebutan Raja Minyak dari Amerika, hidupnya tidak bahagia, susah tidur dan sakit sakitan, Dokter memvonis hidupnya tidak akan lama, Davidson mengubah gaya hidup menjadi seorang dermawan dan hidupnya  menjadi jauh lebih berbahagia dan berumur panjang.. Meninggal pada usia 98 tahun

Hari ini kita akan melihat apa yang Paulus ajarkan tentang memberi. Firman Tuhan diambil dalam 2 Kor 9 : 1 – 15,

Latar Belakang,

Surat ini dilatar belakangi oleh Janji Jemaat Korintus untuk membentu Jemaat di Yerusalem, sikap jemaat ini membuat Paulus membanggakan Jemaat Korintus dihadapan Jemaat Makedonia, namun seiring perjalanan waktu Jemaat Korintus lupa akan janji nya, malahan Jemaat Makedonia sudah terlebih dahulu membantu jemaat di Yerusalem. Dalam surat ini paulus menekankan supaya jemaat Korintus segera melaksanakan apa yang mereka janjikan, namun bukan pemberian yang dipaksakan melainkan pemberian yang lahir dari kemurahan hati ( 2 Kor 9 : 5b “agar nanti tersedia sebagai bukti kemurahan hati kamu dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan. ).

Paulus jelaskan lagi  dalam ay 6 – 14 sikap yang benar waktu kita memberi, yaitu bukan karena terpaksa, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin mendapatkan banyak berkat dll melainkan didasari dengan KEMURAHAN HATI.  Paulus mengetuk kemurahan hati jemaat Korintus.

Diawali dengan apa yang Paulus tulis di 2 Kor 9 : 6 “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”

Dalam ayat ini orang sering menekankan pada kuantitas taburan… jangan sedikit harus banyak supaya kita menuai lebih banyak. Dalam terjemahan lain kita akan mengerti maksud dari ayat 6 ini.

NIV terjemahan yang mendekati bahasa aslinya menulis “ Whoever sow sparingly, will reap sparingly, whoever sow generously, will reap generously “ ( Siapa menabur sisa akan menuai sisa, siapa menubur dengan kemurahan akan menuai kemurahan ).

Jangan memberi sisa tetapi berilah dengan kemurahan hati.

Baju bekas yang bebegig juga ogah pake..… makanan sisa…Jangan beri

Pertanyaannya, mengapa kita harus menabur dengan kemurahan hati ?

1.       Kemurahan Hati kita menarik kemurahan hati Tuhan

Mat 5 : 7 “ Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan.

Hidup seperti apa yang kita ingin jalani, apakah hidup dalam kewajaran.. pengen punya motor… kerja keras, nabung, puasa, pelit …. Atau hidup dalam kemurahan bekerja dapat berkat satu bagian untuk mencukupi satu bagian untuk ditabur, menabur dengan kemurahan uang nya ga cukup untuk membeli motor tapi Tuhan dengan berbagai cara memberkati kita…

Jangan batasi Tuhan dengan keterbatasan kita..

Seringkali Yang ada pada kita tidak cukup untuk kita tetapi cukup untuk orang lain, pada saat kita mencukupi kebutuhan orang lain kebutuhan kita Tuhan yang mencukupi.

2.       Persembahan kita diperhitungkan Tuhan

2 Kor 9 : 7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. ( Allah memperhitungkan orang yang memberi dengan sukacita )

Paulus menekankan sikap jemaat Korintus ( Jemaat yang kaya, jemaat yang makmur ) dalam memberi bukan paksaan, bukan karena peraturan, bukan cari popularitas, bukan ingin berpengaruh dll melainkan dengan sikap sukarela, penuh suka cita dan didasari kemurahan Tuhan. Karena Tuhan melihat sikap bukan jumlah.

Luk 21 : 1-4 mengisahkan tentang persembahan janda miskin, yang Tuhan puji bukan jumlah persembahan yang besar secara jumlah melainkan Tuhan melihat sikap hati orang – orang yang mempersembahkan korban di bait Allah.

Kemiskinan jangan dijadikan alasan untuk tidak menabur ( janda miskin menabur, janda Sarfat yang miskin menabur, Ishak kej 26 waktu kelaparan menabur, Makedonia jemaat yang miskin dibanding kan Korintus.. menabur )

Keterbatasan bukan halangan untuk menabur, Keterbatasan adalah waktu yang tepat untuk menabur

Menaburlah dengan sikap hati yang benar supaya taburan kita diberi nilai oleh Tuhan

Mengapa kita harus memberi dengan kemurahan hati ?

2 Kor 9 : 10  Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Firman Tuhan mengajarkan bahwa keseluruhan berkat yang kita terima mengandung 2 tujuan dalam penggunaannya, ada Roti ( bagian berkat Tuhan untuk mencukupi kebutuhan kita ) dan tidak semuanya roti ada juga benih ( bagian berkat Tuhan untuk kita tabur kembali )

Ada banyak orang aneh, tidak pernah menabur tetapi ingin banyak menuai… namanya perampok

Setiap benih yang ditabur suatu saat pasti akan kita tuai.

Tulisan Dr. Howard Kelly ( dibayar lunas dengan segelas susu ).

2 Kor 9 : 8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

3 hal kita pelajari mengapa kita harus memberi dengan kemurahan hati ;

1.       Kemurahan Hati Kita menarik Kemurahan hati Tuhan

2.       Persembahan kita diperhitungkan Tuhan

3.       Taburan kita akan menghasilkan Tuaian

Pertanyaannya sudahkah kehidupanmu menjadi berkat bagi orang lain ??

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Markus 4:35-41