Markus 4:35-41

 

Kebenaran dalam Markus 4 : 35-41

Peristiwa ini dicatat oleh tiga murid ( Matius, Markus dan Lukas ) tiga murid menulis kejadian tersebut dari sudut pandang masing – masing, laporan yang satu melengkapi laporan yang lainnya, sehingga jika kita menggabungkan ketiga catatan tersebut kita akan mendapatkan satu laporan yang lengkap dan utuh.

Markus 4 : 35 “ and the same day = pada hari yang sama, pada hari itu juga, Peristiwa badai yang menakutkan ini terjadi pada hari yang sama dimana Yesus selesai mengajar tentang perumpamaan, membuat mujizat dan menyembuhkan orang sakit, Petang itu Yesus mengajak murid – murid untuk menyebrangi Danau Galilea. Ditengah danau ada badai besar, perahu mereka penuh dengan air dan hamper tenggelam. Murid – murid sangat ketakutan mereka mencari Yesus. Kita tahu ceritanya bahwa Yesus sedang tertidur diburitan, murid – murid berteriak “ Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa!!”. Yesus bangun menghardikangin itu, keadaan dapat terkendali dan mereka sampai dengan selamat.

Melalui kisah tersebut kita akan belajar tiga kebenaran yang terkandung didalamnya, yaitu :

Pastikan Yesus ada didalam perahu kita

Dalam mengarungi luasnya kehidupan kita tidak bisa lepas dari badai.

Jangan pernah berpikir ketika menjadi Kristen kita tidak akan pernah bertemu dengan badai, kita akan bertemu dengan banyak badai namun Jika Yesus ada didalam perahu kita maka badai sebesar apapun tidak akan pernah mampu menenggelamkan perahu kita.

Perhatikan ayat 35 pada hari itu ( and the same day ) Yesus selesai mengajar, Yesus selesai menyembuhkan banyak orang sakit, Yesus selesai membuat banyak mujizat. Yesus mengajak murid – murid untuk menyebrangi Danau Galilea.

Pertanyaannya, Sebagai 100% Tuhan dan 100% manusia. Apakah Yesus tahu ditengah perjalanannya menyebrangi Danau akan terjadi badai ? jawabannya Yesus tahu.

Apakah Yesus tahu ditengah perjalanan Pelayanan kita, ditengah jalan karier kita, ditengah jalan usaha kita, Rumah tangga kita aka nada Badai ? jawabannya Yesus tahu

Pertanyaan berikutnya, Kalau tahu kenapa Yesus “Keukeuh “ membawa murid – murid menyebrangi danau ? jawabannya YESUS PERLU BADAI UNTUK MEMBENTUK MURID – MURIDNYA.

Ternyata untuk membentuk kita lebih dewasa, lebih beriman, Pengajaran saja tidak cukup, Mujizat masih kurang. Untuk membentuk saudara dan saya Tuhan perlu satu faktor lagi yaitu BADAI

Badai adalah sarana Tuhan untuk membentuk murid – muridNya.

Memang badai yang terjadi pada waktu itu bukan badai biasa dalam bahasa aslinya Seismos diterjemahkan tiupan angin kencang disertai dengan gempa namun jika Yesus ada dalam perahu kita, maka badai sebesar appun tidak akan mampu untuk menenggelamkannya.

Kuncinya Jelas “ HARUS ADA YESUS DALAM PERAHU KITA “

Vasco da Gama ( Pelaut terkenal ) “ semua orang ingin laut yang tenang, tetapi dilaut yang ganaslah para pelaut menjadi masyhur dan terkenal “

Kebenaran yang ke dua.

Perhatikan kembali ayat 35 disini tertulis Yesus mengajak, berarti Yesus yang punya inisiatif, ayat 36 menulis mereka meninggalkan orang banyak dan membawa Yesus, disini ada sedikit kejanggalan ada perubahan subjek harusnya kalau Yesus yang mengajak maka di ay 36 ditulis Yesus membawa murid – muridNya, sedangkan ay 36 menulis murid – murid membawa Yesus.

Dengan kata lain murid – murid karena merasa mampu, jago, lebih berpengalaman mencoba mengambil alih kendali dari Yesus, Yesus dibiarkan tertidur

“ Pada saat kita mengambil alih kendali maka perahu kita akan karam “

Biasanya kecenderungan manusia apabila dalam keadaan aman, diberkati, tenang kecenderungannya lupa Tuhan. Apabila kita mempelajari kitab Hakim – hakim maka kita akan menemukan semacam siklus bangsa Israel, keadaan terjepit, Berseru pada Tuhan, Tuhan kirim penolong, di bebaskan, di berkati Lupa Tuhan, Terjepit lagi terus berputar – putar.

Jangan menjadikan Tuhan seperti Lampu Emergency dirumah kita, ketika Listrik mati maka kita akan mencarinya setelah Listrik menyala cepat – cepat dimatikan dan dimasukan dalam Gudang.

Ada 4 hal yang bias menggeser Kendali Yesus dalam perahu kita.

1.       Kekuatan diri sendiri

-          Merasa jago, mampu dan berpengalaman

-          Ingat kekuatan manusia itu ada batasnya

-          Siapakah manusia ? orang banyak bilang otaknya hanya sebesar bapau dan apabila diurai manusia hanya 3 ember air saja

2.       Pengaruh Orang lain

-          Firman Tuhan terkutuklah orang yang mengandalkan orang lain

-          Memang kadang kala dalam hidup ada orang – orang yang Tuhan sudah tentukan menjadi “ malaikat  penolong “ namun jangan bersandar pada mereka bersandarlah hanya kepada Tuhan

3.       Kekayaan

-          Uang membang dapat membeli banyak hal namun tidak semua hal bias dibeli dengan uang

-          Dengan uang kita bias tidur di hotel bintang, 5, 6 atau 7 tetapi rasa kantuk, tidur yang nyenyak tidak bias dibayar dengan uang

4.       Kekuatan Spiritual diluar Tuhan

-          Ketika ada badai, murid – murid tidak mencari hal yang lain, murid – murid mencari Tuhan

-          Kekuatan spiritual lain mungkin seolah – olah bias menjadi jalan pintas tetapi ingat iblis tidak kasih Cuma – Cuma ada harga yang mahal yang harus kita bayar.

“Jangan menjadikan Yesus Lampu Emergency “

Hal yang ketiga.

Jangan Takut menghadapi Badai

Rasa Takut seringkali timbul sebagai reaksi atas keadaan yang sungguh terjadi atau yang hanya dibayangkan saja terjadi.

Ketakutan telah membunuh banyak pilot daripada badai itu sendiri.

Ils Legenda sampar di Irak, suatu kali ada seorang pemuda bertemu dengan malaikat pencabut nyawa.

Pemuda            : lagi ngapain pa

Malaikat            : Biasa lagi membawa nyawa

Pemuda            : Berapa orang ?

Malaikat            : 8000 orang

Pemuda            : Kenapa ?

Malaikat            : Kena penyakit sampar

Pemuda            : Wow Sampar benar benar menjadi wabah yang mengerikan ya

Malaikat            : ini belum seberapa, besok saya bawa 42000 nyawa lagi

Pemuda            : Wow mereka mati kena sampar, benar – benar menakutkan

Malaikat            : Bukan 8000 mati kena sampar 42000 mati karena takut kena sampar.

Mari kita lihat keadaan di Danau Galilea yang membuat murid – murid ketakutan, Danau Galilea punya Karakteristik :

1.       Danau yang sulit diprediksi

-          10-15 menit yang lalu tenang, tiba – tiba ada badai

-          Bukankah dunia kitapun sulit diprediksi

-          Tenang, aman tiba – tiba Bom, BBM naik, demo

-          Anak sakit, mitra kerja berkhianat dll

2.       Danau yang penuh dengan Goncangan

-          Memang danau tidak sebesar laut, namun tetap didanau pun ada gelombang,

-          Kehidupan kita pun penuh dengan gelombang, penuh dengan ancaman

-          Ada satu anekdot saking tidak amannya kehidupan, naik pesawat Pilotnya narkoba, naik bus dibawa masuk jurang, jalan kaki ditabrak sama Xenia ( Peristiwa tugu tani ) sampai ngesotpun ditendang satpam….

Semua orang pernah merasa takut menghadapi dunia yang sulit diprediksi, menghadapi berbagai macam gelombang, rasa takut itu manusiawi yang berbahaya adalah hidup didalam ketakutan

Berikut beberapa akibat dari ketakutan yang berlebihan

1.       Membuat hidup tidak maxsimal

-          Banyak potensi terkubur, kesempatan hilang karena takut

-          Saya ingat waktu Doulos Camp, saya tidak hapal moto karena takut sama komandan ( Keterbukaan adalah awal dari Pemulihan, bukan masalah benar atau salah yang penting respon, Pelayanan bukanlah beban tetapi kehormatan )

2.       Membuat kalah sebelum berperang

-          Moto di Camp Tentara  “ Anda Takut, Anda Ragu lebih baik Anda Pulang “

-          Gideon menyaring pasukannya “ Yang takut Pulang “ kenapa karena ketakutan cepat menyebar seperti virus yang mematikan.

Pada saat Takut belajar pada Daud , ketika dia takut karena di Ziklag rakyat hendak melempari Daud dengan Batu 1 Sam 30 : 6c Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya. Daud Takut maka Daud Percaya semakin takut semakin Percaya kepada Tuhan.

Waktu kita takut kita percaya kepada Tuhan semakin takut maka semakin percaya kepada Tuhan

3 Hal kita Pelajari

1.       Harus ada Yesus dalam Perahu kita

2.       Jangan jadikan Yesus seperti Lampu Emergency

3.       Jangan Takut menghadapi Badai

 

Komentar

  1. Puji Tuhan renungan yang sangat memberkati, menguatkan iman akan pengharapan kepada Tuhan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan