Managemen Konflik

 

Managemen Konflik

Mazmur 133 : 1-3

Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas, jujur, adil dan bijaksana. Suatu hari ada 2 orang menghadap sang hakim, mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hikutangan 3 X 7 yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain berkukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata hakim memutuskan untuk memberikan 10 kali cambukan buat orang yang menjawab dengan benar.. spontan si terhukum memprotes keputusan sang hakim, saya benar dan yang menjawab 27 orang bodoh, Sang hakim menjawab kamu yang lebih bodoh …mau – maunya kamu berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu 3 X 7 adalah 21..

Tanpa disadari ada banyak orang menghabiskan tenaga, energy, waktu berdebat dengan pasangan hidup, tetangga, teman, sesame pendeta memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna.

Perdebatan yang tidak berujung menimbulkan konflik yang akhirnya  Banyak  individu, keluarga, tim, perusahaan, bahkan gereja mengalami kerusakan dan kehancuran.

Orang-orang yang tadinya saling mengasihi, membantu dan mendukung satu sama lain kini menjadi musuh, saling membenci bahkan tidak jarang berakhir di pengadilan.

Dari pengamatan, diketahui bahwa sebagian besar konflik terjadi karena orang-orang gagal menangani konflik yang terjadi. Kegagalan itu mengakibatkan hidup banyak orang menjadi tidak nyaman dan kehilangan damai.

I Kor 6 : 7 “ adanya saja perkara diantara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu

Manusia adalah mahluk sosial, tidak mungkin meniadakan konflik satu dengan yang lain. Adanya konflik bukan mengindikasikan tidak rohani, tidak dewasa atau tidak beriman.

Luk 9 : 46 Timbul pertengkaran diantara murid – murid Yesus

I Kor 3 adanya konflik antara murid – murid Paulus dan Apolos

Kis 15 : 35 – 41 Perselisihan antara Paulus dan Barnabas

Kej 13 : 1 – 18 Adanya konflik antara Gembala Abram dan Gembala Lot

Apakah orang – orang yang berselisih tadi adalah orang – orang yang tidak beriman ? atau tidak dewasa ?

Konflik memang tidak bisa terelakan dalam kehidupan manusia, mengingat manusia adalah mahluk sosial yang beraneka ragam, tidak ada manusia yang sama. ( berbeda bahasa, budaya, kebiasaan dll )

Namun orang percaya harus bisa membereskan konflik.

Matius 5 : 22-25, Yesus menegaskan persembahan penting namun lebih penting adalah membereskan perselisihan sebelum membawa persembahan.

Matius 5 : 9 “ Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak – anak Allah “ keberadaan kita dimanapun akan menjadi pembawa damai, Keberadaan kita akan menyelesaikan konflik.

Dari Abraham ( Kej 13 : 1-18 ) Kita akan belajar 4 hal  bagaimana menyelesaikan konflik

1.      Inisiatif untuk menyelesaikan konflik

-       Ay 8 Abraham sadar jika ia membiarkan konflik antara gembalanya dan gembala Lot maka akan merusak hubungannya dengan Lot

-       Jangan pernah  membiarkan konflik, sebab segala sesuatu yang dibiarkan akan merusak, lalang dibiarkan akan merusak kebun.

-       Efesus 4 : 26-27 Apabila marah jangan berbuat dosa, janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu, jangan beri kesempatan iblis ( Landasan )

-       Segala sesuatu yang dibiarkan akan dikuasai oleh iblis

-       Segala sesuatu yang dibiarkan cenderung menjadi liar.

-       Konflik dibiarkan maka iblis buat landasan

-       Roma 12 : 18 sedapat – dapatnya kalau hal itu bergantung padamu hiduplah damai dengan semua orang

-       Pengecut adalah orang yang tidak mau menyelesaikan Konflik

-       Prinsip 1000 kawan terlalu sedikit 1 lawan sangat banyak

-       Memang kita tidak bisa menyenangkan semua orang tetapi sekalipun mereka tidak senang kepada kita tetapi mereka tidak bermasalah dengan kita ( Tidak berkonflik )

2.      Rendah hati

-       Abram berkata kepada Lot, artinya Abram memiliki kerendahan hati, kalau Abram tidak punya kerendahan hati pasti Abram tidak akan mau mendekati bahkan memulai pembicaraan dengan Lot.

-       Abram tidak takut harga dirinya hilang.

-       Ciri orang rendah hati adalah tidak merasa diri paling benar, paling hebat, paling kuat

-       Ciri orang rendah hati adalah suka dengan kata maaf.

-       Maaf adalah kata yang tepat untuk meredakan kegeraman

-       Maaf adalah satu kata yang biasa dipakai oleh orang yang rendah hati

-       Kerendahan hati akan membuat musuh seperti meninju angin

-       1 Kor 3 : 4 – 7 Paulus tidak menunjukan kearogansiannya,

3.      Mengalah

-       Anak – anak yang tidak terbiasa mengalah, mengalah adalah sikap seseorang yang sudah dewasa

-       Abram mengalah kepada Lot, dengan memberikan kesempatan yang pertama buat Lot menentukan pilihan

-       Dunia berpendapat mengalah itu berarti kalah

-       Tetapi Firman Tuhan mencatat Abram mengalah dan mendapatkan yang terbaik

-       Ishak menggali sumur dibajak, gali lagi dibajak lagi terus mengalah dan Ishak mendapatkan Rehoboth yang artinya kelegaan

-       Kej 26 : 22 orang yang mengalah mendapat yang terbaik Rehoboth artinya kelegaan, kebebasan dan multiplikasi.

4.      Komitmen untuk tetap mengasihi

-       Kej 14 : 12-14 menunjukan Abram tetap mengasihi Lot

-       Kasihi musuhmu, artinya siap memberi yang terbaik

-       Mengasihi orang yang baik itu manusiawi tetapi mengasihi orang yang jahat itu Ilahi

-       Yang kita benci itu perbuatannya bukan pribadinya

-       Anak buang kotoran maka bukan anaknya yang kita buang tetapi kotorannya.

-       Jangan menyimpan kotoran sebab kotoran membuat kita menjadi bau dan menjadi sumber penyakit.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Markus 4:35-41