Kehidupan adalah Perjalanan
Kehidupan
adalah Perjalanan
Kehidupan
adalah sebuah sebuah perjalanan,
namanya perjalanan pasti ada titik awal dan tujuan yang menjadi titik akhir,
contoh dari rumah mau ke kantor, rumah titik awal dan kantor sebagai titik
akhir, dan ada waktu untuk menuju titik akhir 15 menit, 1 jam, 3 jam. Demikian
juga dalam kehidupan secara umum kehidupan adalah perjalanan panjang waktu kita
lahir itu adalah titik awal dan titik akhirnya sampai bertemu dengan Bapa
diSurga. Mazmur 90 : 10-12 mengatakan 70 kalau kuat 80 tahun itu waktu yang
Tuhan berikan untuk kita menempuh perjalanan panjang.
Dari perjalanan panjang kita
sederhanakan menjadi perjalanan pendek, Perjalanan hidup 1 tahun dimulai dari
01 Jan 16 sampai dengan 31 Des 16. Dalam perjalanan kehidupan kita akan biasa
melalui 4 jalan, Jalan – jalan tersebut adalah jalan yang biasa kita lalui,
ingat itu bukan jalan yang baru, jalan tersebut biasa kita lalui.
1.
Jalan Kemenangan
-
I Sam 18:6-7 Tetapi pada waktu mereka pulang,
ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah
orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil
menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan
membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi
berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi
Daud berlaksa-laksa."
-
Jalan
Kemenangan adalah jalan yang membawa sukacita, jalan kebahagiaan, dalam jalan
tersebut seolah-olah kita sedang berada di jalan tol, jalan yang bebas
hambatan… usaha lancer, semua dalam keadaan baik dan terkendali.
-
Namun
kita harus waspada ketika menapaki jalan kemenangan, apa saja yang harus kita
waspadai :
-
I Sam 18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul
dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya:
"Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku
diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh
kepadanya."
-
Ternyata
ada yang marah, ada yang iri.. yang paling bahaya dari orang yang iri hati
adalah mereka yang terampil berperan seperti sahabat.
-
karena
tidak semua orang akan bersukacita ditengah-tengah sukacita orang lain,
kebanyakan orang susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain
susah.
-
Kesombongan,
itulah hal yang perlu kita waspadai karena sedikit celah membuat orang yang
berada dalam kejayaan jatuh dalam dosa kesombongan…
2.
Jalan Kekecewaan
-
Maz 84 : 7 Apabila melintasi lembah Baka,
mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim
menyelubunginya dengan berkat.
-
Jalan
di Lembah baka, ini keadaan jalan yang bertolak belakang dengan jalan
kemenangan, di jalan ini penuh dengan tangisan.
-
Jalan
seolah – olah apa yang kita kerjakan tidak nampak hasilnya, jalan terjal, jalan
hidup yang keras
-
Mzr 81 : 7 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan
gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan
mengenyangkannya."
-
"Madu
dari Gunung Batu":
-
Madu
adalah sesuatu yang paling manis yang dihasilkan oleh alam.
-
Batu
karang adalah sesuatu yang paling keras yang dapat dihasilkan oleh alam.
-
Jadi
kesimpulannya: sesuatu yang paling manis akan keluar dari sesuatu yang paling
keras.
-
Tuhan
tidak pernah menghindarkan kita dari masalah dan pergumulan hidup. Tapi Ia
menyertai kita dalam segala pergumulan yang berat sekalipun. Sadrak, Mesakh dan
Abednego tidak diluputkan dari dapur api tapi mereka disertai Tuhan sehingga
mereka tidak hangus oleh api tersebut.
-
Allah
kita sanggup membuat hidup kita menjadi mudah, tapi tidak ada hasil yang baik yang
dihasilkan oleh kemudahan. Hasil yang baik dan kuat datang dari pergumulan dan
proses yang keras.
-
Bagaimana
engkau tahu bahwa Tuhan itu baik, jika kita tidak mengalami pertolongan dalam
kesukaran hidup? Bagaimana engkau tahu bahwa Tuhan itu manis, jika engkau tidak
pernah mengalami kepahitan hidup?
-
Ujian
dari pencobaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita adalah sesuatu yang
memberikan keuntungan, yaitu pengalaman yang indah dan manis bersama Tuhan (Yak
1:2-3).
3.
Jalan Persimpangan
-
Beginilah
firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah
jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan
demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau
menempuhnya (Yer 6:16).
-
Kata
"jalan-jalan" disini sebenarnya berarti
"persimpangan-jalan" (bahasa Inggris: "crossroad"),
dimana ada "lintas-jalan" yang bertemu menjadi satu. Biasanya kita
tidak terlalu suka ketika ada di "persimpangan-jalan", karena
disitulah kita harus mengambil keputusan untuk menghadapi perubahan-perubahan.
Namun demikian, harus dipahami jika kita berada di
"persimpangan-jalan" berarti Tuhan sedang mengijinkan kita ada di
situ, karena Tuhan mau membawa kita kepada "musim" yang baru dalam
hidup kita. Dan keputusan kita sangat menentukan kemajuan/kemunduran hidup
kita. Kita dapat mempelajari dan mengalami bahwa ketika kita membuat keputusan
yang benar dalam "persimpangan-jalan", maka itu akan membuat kita ke
tempat yang lebih tinggi dan semakin bertumbuh dari satu kemuliaan kepada
kemuliaan yang lain lagi. Kita akan mengalami kemajuan dan
kemenangan-kemenangan di dalam Tuhan.
-
Dalam
Yeremia 6:16 ini ada 4 hal penting yang harus kita lakukan ketika berada
di "persimpangan-jalan" yaitu (1).Berhenti (2).Melihat untuk melihat jalan-jalan
yang pernah dilalui oleh Abraham, Ishak, Yakub dan tokoh-tokoh lainnya
(3).Bertanya tentang jalan-jalan itu (4).Berjalan untuk menaatinya.
-
Nabi
Elia pun pernah berada di "persimpangan-jalan". Ketika Elia
berada di tepi Sungai Kerit (1 Raj. 17:1-6) dan di Sarfat (1
Raj.17:7-24), dia menghadapi kekeringan dan kemustahilan untuk menurunkan
hujan. Apa yang dilakukan Elia? Elia selalu menanti-nantikan Tuhan dan
Firman-Nya, sehingga dia mampu mengambil keputusan yang penting di dalam
kemustahilan. Disini dapat kita pahami, bahwa apa yang baik menurut manusia,
belum tentu baik menurut Tuhan. Karena Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hidup
kita. Dari kehidupan Elia kita dapat pelajari dan mengalaminya.
-
Apa
yang harus kita lakukan ketika berada di "persimpangan-jalan" ?
-
Membuat
keputusan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Bukan kehendak kita sendiri, tapi
sebuah keputusan yang sesuai dengan rencana Tuhan. Sebab Dia adalah Tuhan
yang jauh lebih tahu tentang kebutuhan kita? Dia mau memberkati kita. Disinilah
kita juga harus berdoa dengan penuh penyerahan. Dan apabila kita mau menaati
Tuhan, maka mujizat Tuhan pasti terjadi dalam hidup kita.
-
Masalahnya
membuat keputusan yang sesuai kehendak Tuhan bagi banyak orang Kristen
merupakan sesuatu yang sulit.
Seolah olah sedang mencari jarum ditengah tumpukan jerami atau menghadapi
teka-teki silang yang rumit.
-
Efs 5 :
17 “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan. “
-
Bagaimana
Allah menyatakan kehendakNya ;
-
1.
Melalui FirmanNya… Mzr 119 : 105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku.”
-
2.
Melalui nasihat dari saudara seiman
-
3.
Melalui Damai sejahtera dalam hati
-
Kol 3 :
15 “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk
itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.”
-
Kata memerintah diambil dari bahasa asli yang
artinya bertindak seperti wasit dalam menentukan keputusan.
-
Pada saat kita mengambil keputusan, tanyakan
dalam hatimu apakah ada damai sejahtera ?
-
Damai
Sejahtera dalam hati sebagai tanda kita hidup dalam kehendak Tuhan.
Komentar
Posting Komentar