Kelahiran Generasi Yeremia (1)

 

Kelahiran Generasi Yeremia (1)

Yeremia (Ibraniיִרְמְיָה , Ibrani Modern:Yirməyāhū, Arab إرميا) adalah salah satu nabi perjanjian lama yang berkarya sebelum bangsa Israel (Kerajaan Yehuda) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel dan merupakan penulis atau narasumber Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Alkitab Kristen. Yeremia lahir di Anatot dan hidup sekitar tahun 645 SM, tidak lama setelah pemerintahan raja Manasye berakhir. Ia adalah anak imam Hilkia dari Anatot.

Meskipun tidak ada bukti yang secara langsung mendukungnya, Yeremia diduga adalah keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang dipecat oleh raja Salomo dari jabatan imamnya di Yerusalem dan diasingkan ke tanah miliknya di kota Anatot (bnd. 1 Raja-raja 2:26-27). 

Menurut keterangan Alkitab (Yeremia 1:6), Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda dan belum pandai bicara, yaitu pada masa pemerintahan raja Yosia, tahun 627 SM. Yeremia melakukan tugasnya sebagai nabi selama pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa raja YosiaYoahasYoyakimYoyakhin dan Zedekia.

Membaca Kitab Yeremia maka kita akan menemukan ada 3 hal yang bisa kita teladani dari kehidupan  Yeremia:

1.       Hidup Mengandalkan Tuhan

2.       Hidup dalam Pertobatan

3.       Hidup dalam Kesetiaan

1. Hidup yang mengandalkan Tuhan

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Edna Medford, Abraham Lincoln disebut sebagai presiden terbaik Amerika. Para ahli sejarah pun menyebutkan hingga 65 kali bahwa presiden Amerika ke-16 itu sebagai presiden terbaik sepanjang sejarah. Apa yang membuat Lincoln berhasil dalam tugas dan mengemban jabatan sebagai presiden Amerika Serikat? Pernah suatu hari seorang yang cukup dekat dengan Lincoln, berjalan melintasi kamar presiden di Gedung Putih yang kebetulan pintunya sedikit terbuka. Secara tidak sengaja, orang ini mendengar suara orang berbicara di dalam kamar tersebut. Karena penasaran, dia berhenti sejenak dan mencoba melihat siapakah orang yang sedang berbicara serta apa yang dikatakannya. Seketika itu, terlihat dengan jelas sang presiden sedang berlutut di samping tempat tidurnya dan mengucapkan doa dengan sepenuh hati: “Tuhan Yesus, tolong saya untuk dapat memimpin bangsa yang besar ini.” Keberhasilan Abraham Lincoln terletak pada kesadaran dirinya untuk selalu mengandalkan pertolongan dan kuasa Tuhan. Itu sebabnya, nama Abraham Lincoln terus dikenang sampai hari ini sebagai Presiden Amerika Serikat yang paling berhasil.

Jauh sebelum Abraham Lincoln menemukan kunci keberhasilan hidupnya, nabi Yeremia telah menuliskan nasehat serupa kepada bangsa Israel pada masa itu. “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yeremia 17:7).

Nabi Yeremia bersuara keras meminta Yehuda untuk tidak lagi berpusat pada penyembahan berhala atau mengandalkan kekuatan sendiri. Mereka harus bertobat dan mengandalkan Tuhan agar kembali menerima keberuntungan.

Firman Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat hidup mengandalkan kekuatan, keahlian atau pengalaman hidup kita. Kita perlu merendahkan diri kita dan belajar untuk taat sepenuhnya mengandalkan Tuhan.

Bagaimana caranya? Caranya sederhana, mulailah membangun mezbah doa dengan rutin. Rendahkan hati, akui bahwa Anda tidak bisa menjalani semuanya tanpa Tuhan. Undanglah Tuhan ke dalam hati Anda untuk bertahta atas hidup Anda dan menuntun seluruh hidup Anda. Percayalah, ketika Anda hidup sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, maka Tuhan akan memberkati hidup Anda semakin hari semakin luar biasa.

Dalam konteks ayat ini, nabi Tuhan mau ingatkan umat Allah agar jangan terlalu mengandalkan dan menaruh harap pada manusia yang punya keterbatasan. Karena manusia selain terbatas kekuatan dan kemampuannya, juga labil dan tidak bisa terlalu dipegang. Hari ini baik besok bisa jadi tidak baik, hari ini senyum-senyum besok bisa membenci. Jangan juga mengandalkan hidupnya pada harta kekayaan, materi dan uang. Karena uang, harta dan materi bisa ada hari ini tetapi bisa hilang esok hari dan lenyap.

Sekalipun sesama manusia adalah mitra kehidupan yang ada disekitar hidup kita, tetapi tidak boleh kita jadikan dia andalan hidup. Uang, harta dan materi penting dan sangat dibutuhkan, tetapi tidak boleh jadi andalan bagi hidup. Karena semua yang bersifat terbatas itu, menyenangkan hanya seketika, tidak bisa membahagiakan selamanya. “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan(Yeremia 17:7). Mengandalkan Tuhan artinya menaruh percaya sungguh-sungguh kepada-Nya. Itu tidak berarti manusia, uang, harta kekayaan dan materi tidak perlu.

Orang-orang yang mengandalkan Tuhan selain akan diberkati, juga tepat mempercayakan hidupnya kepada Yang Maha Kuasa dan tidak terbatas didalam segala hal. Mengandalkan Tuhan artinya tidak ada keraguan sedikitpun, menaruh percaya penuh hidupnya kepada-Nya, bahwa hidup dan masa depannya terjamin. Bahwa Tuhan sanggup tidak hanya memberkati tetapi juga menjaga dan mengawal seluruh perjalanan hidup dan masa depan kita. Ingat saudara, manusia, uang, harta kekayaan dan materi hanya ada didunia dan bersifat sementara, sedangkan Tuhan ada bersama kita didunia maupun disorga kekal.

Kita semua anak-anak Tuhan yang percaya kepada Tuhan, sudah seharusnya kita juga mengandalkan Tuhan. Mungkin kita sudah mengandalkan Tuhan tapi apakah kita mengandalkan Tuhan dengan sepenuhnya, dengan kata lain apakah kita mengandalkan Tuhan setiap saat di dalam setiap keadaan dan di setiap situasi kehidupan. Tidak hanya mengandalkan Tuhan pada saat kita perlu atau sedang menghadapi masalah. Karena banyak juga yang masih mengandalkan kekuatannya sendiri baik berupa kepandaiannya, koneksinya, kemampuannya, pekerjaannya bahkan keluarganya.

Firman Tuhan di dalam Yeremia 17:7-8 mengatakan : Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,

yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Sebagai bahan perbandingan Yeremia 17:5-6 mengatakan: Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk

Kalau kita melihat perbandingan dari ayat2 diatas, sangatlah jelas perbedaannya antara orang yang mengandalkan Tuhan dan orang yang tidak mengandalkan Tuhan. Jenis orang yang pertama akan diberkati dan jenis orang yang kedua akan terkutuk. Untuk supaya kita lebih mengerti akan arti mengandalkan Tuhan maka kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakter dari orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

1. Berpengharapan

Orang yang mengandalkan Tuhan memiliki pengharapan yang kuat di dalam Tuhan, dia memiliki keyakinan akan apa tujuan dan goal dari hidupnya. Dia selalu menaruh harapannya kepada Tuhan dan memiliki jaminan akan masa depan. Inilah yang menuntun dia utk dengan iman mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya

2. Bertumbuh

Orang yang mengandalkan Tuhan akan senantiasa bertumbuh seperti pohon yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air. Kita bisa melihat orang yang mengandalkan Tuhan bertumbuh secara mental, karakter dan kerohaniannya sehingga dia menjadi manusia yang dewasa. Dia mendapat supply air dan mineral melalui akar2nya yang merambat ke sumber air (sumber kehidupan) yaitu Tuhan Yesus.

3. Hidupnya Terpelihara

Orang yang mengandalkan Tuhan maka hidupnya terpelihara. Masalah dan tekanan boleh dating didalam hidupnya tapi hidupnya akan selalu dibela oleh Tuhan, dilindungi dan diluputkan dari hal2 yang buruk. Di ayat 8 “yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, dan yang tidak kuatir dalam tahun kering”

4. Berbuah (Produktif)

Orang yang mengandalkan Tuhan maka hidupnya pasti produktif dan menghasilkan buah. Dia akan berdampak bagi sekelilingnya dan ber-multiplikasi. Seperti pohon yang tidak berhenti menghasilkan buahnya utk dinikmati dan memberkati orang lain. Hasilnya berlipat2 ganda baik 30 atau 60 atau 100 kali.

Marilah kita senantiasa utk terus mengandalkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita. Karena Tuhan akan memberkati orang yang mengandalkanNya sedangkan terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Orang tipe kedua ini tidak mempunyai pengharapan, tidak akan bertumbuh, hidupnya akan merana dan tidak produktif. Di dalam tahun pemulihan dan kelimpahan ini baiklah kita jalani tahun ini bersama sang andalan kita yaitu Tuhan Yesus Kristus, Dialah sumber segalanya. Amen.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Makna hidup