Samgar

 

SAMGAR

Arnold sampai tahun 2003  telah membintangi 35  judul film dari mulai Hercules in New York tahun 1970 sampai terminator 3 ditahun 2003 dalam 35 judul film yang dibintanginya Arnold berhasil melumpuhkan 538 orang, sebagai pahlawan Arnold dikenal ga ada matinya… hebat bukan ???

Dalam alkitab saya menemukan seorang tokoh yang lebih hebat daripada Arnold sekalipun namanya tidak sepopuler Daud, Simson, Gideon ataupun salah satu dari perwira – perwira Daud, kisah hidupnya pun hanya ditulis dalam 2 ayat saja. Tetapi dalam 2 ayat prestasinya membunuh 600 orang musuhnya.. Siapakah dia ??

Hak 3 : 31 Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.

Sesudah dia, merujuk kepada Ehud seorang pembawa upeti  kidal yang dipakai Tuhan untuk membunuh Raja Eglon dan menggerakan orang Israel untuk membunuh 10000 orang kuat Eglon dan memerintah Israel selama 80 tahun, Menurut ukuran manusia, Ehud bukanlah siapa-siapa, bahkan ia dipandang sebelah mata dan diremehkan orang karena kecacatannya.  Tapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!  Kelemahan Ehud bisa diubah menjadi kekuatan yang dahsyat!  Di tangan Tuhan yang adalah Sang Penjunan, seorang yang tidak berarti diubahNya menjadi orang hebat bagi bangsa Israel.

Bangkitlah Samgar bin Anat, Samgar Bin Anat, Samgar artinya pedang. Samgar anak daripada Anat, siapa Anat ?? Bapanya Samgar.  Dari senjata yang dipakai jelas Samgar adalah seorang yang sederhana, Samgar hanyalah seorang petani, peternak atau penggembala lembu. Jadi ia bukan keturunan bangsawan, bukan prajurit ,Samgar seperti apa yang dikatakan Jacky Chan ketika datang ke Indonesia untuk memberi bantuan korban Tsunami Aceh ditanya oleh wartawan mengenai definisi Pahlawan Jacky Chan menjawab “ Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan hal yang luar biasa “

Hak 5 : 6 Dalam zaman Samgar bin Anat, dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.

Pertanyaannya, kenapa orang – orang terpaksa menempuh jalan yang berbelit – belit ?? jalan utama sudah dikuasai musuh.. Samgar hidup dalam zaman yang penuh ketidak pastian, bahaya yang mengancam setiap waktu dalam situasi yang demikian Samgar bangkit menghalau dan membunuh 600 orang Filistin, kisah Samgar memberikan pelajaran penting bagi kita :

1.       Tuhan bisa pakai siapa saja bagi kemuliaanNya

-          Samgar bukan siapa – siapa namun Tuhan bisa bangkitkan Samgar menjadi Pahlawan yang luar biasa.

-          Kitab Hakim-Hakim adalah kitab yang mencatat tentang penderitaan dan kesesakan yang dialami oleh bangsa Israel dan karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, sehingga mereka secara silih berganti dikuasai oleh bangsa lain (musuh).  Meski demikian Tuhan tidak tinggal diam membiarkan bangsa Israel hidup menderita.  Untuk membela umatNya, Tuhan membangkikan hakim-hakim.

-          Salah satu orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi hakim atas Israel adalah Samgar.  Arti nama Samgar adalah pedang.  Ia dipilih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan orang-orang Filistin. 

-          Dilihat dari latar belakangnya, Samgar bukanlah tentara atau orang yang ahli dalam berperang.  Ia berasal dari kalangan orang biasa, seorang petani.  Kalau Samgar seorang tentara atau prajurit tentunya senjata yang ia pegang adalah pedang, tetapi Alkitab jelas menyatakan bahwa senjata yang ia bawa adalah tongkat penghalau lembu yang terbuat dari kayu, yang biasa digunakan petani untuk menusuk lembu agar bergerak maju.  Tetapi di tangan Tuhan yang Mahakuasa, Samgar diangkatNya dan beroleh peninggian, ia menjadi pahlawan bagi bangsanya. 

-          5 wanita dalam silsilah Yesus, Tamar, Rahab,Rut, Betsyeba, Maria

-          Promosi itu datangnya dari Tuhan.. Tuhan sanggup membangkitkan orang - orang

-          Sungguh benar apa yang dikatakan Pemazmur bahwa  "...bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:7-8). 

-          Mungkin kita berkata,  "Tidak ada yang bisa saya banggakan."  Jangan pernah menyerah!  Ia mampu mengubah yang biasa menjadi luar biasa.  Yang tidak diperhitungan dan tidak punya arti di hadapan manusia dapat dipilih Tuhan menjadi alat kemuliaanNya.  ( da aku mah apa atuh )

2.       1 : 600 orang berbicara keberanian menghadapi tantangan

-          Andun ( 45 th ) dan Iyah ( 33 th ) 7 anak perempuan

-          Hidup adalah pertarungan tiada akhir menghadapi resiko dan cobaan jadi hadapi semuanya dengan suka cita bukan dengan keluh kesah.. Budiono waktu ulang tahun yang ke 67

-          1 lawan 600, Samgar mengalahkan yang 600 hanya dengan tongkat penghalau lembu ( bukan Bom atau Meriam )

-          Sendirian menghadapi situasi yang tidak adil tetapi Dia berani menghadapinya.

-          Sifat Samgar, kita harus berani menghadapi situasi – situasi yang tidak adil

-          Kita seringkali berada pada posisi yang demikian ( dikantor, dirumah, tempat pelayanan dll )

-          1 lawan 600 itu mustahil, kadang kala teman/sahabat meninggalkan kita pada saat kita berada pada area ketidak adilan, namun kita tidak perlu kecewa dengan keadaan tersebut sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

-          Yesus menghadapi cawan murka Allah ( ketidak adilan ) murid – muridnya disuruh nemenin malah tidur…. Yesus tetap minum cawan tersebut

-          4 Orang Kusta ( 2 Raj 7 : 3-5 )

-          Orang Minimum ( Gampang Menyerah )

-          Rata – rata ( lumayan – tidak mau berjuang – Bil 32 : 1-5 )

-          Orang Maksimum ( terus melangkah – berani menghadapi tantangan )

-          Sendirian bersama Tuhan akan berbuat banyak

-          Dunia memilih yang 600 tetapi Tuhan pilih yang tidak Favorite menjungkalkan apa yang kata dunia Favorite

-          Jangan Cengeng menghadapi 600 orang sebab Bapa kita dan seisi Sorga siap memberi dukungan untuk kemenangan kita.

3.       Tongkat penghalau lembu, Memaksimalkan potensi yang ada

-          Tongkat penghalau adalah sebuah tongkat kayu yang panjangnya sekitar 2 meter dengan ujung yang runcing. Para petani memakai tongkat penghalau ini supaya lembunya berjalan lebih cepat ketika membajak atau menarik kereta.

-          Tongkat penghalau ini dipakai dalam pertanian, bukan dipakai dalam peperangan untuk melawan musuh. Tetapi di tangan Samgar tongkat penghalau dapat menjadi senjata yang ampuh.

-          Potensi adalah semua yang ada di dalam manusia yang belum diaktualisasikan secara maksimal, meliputi: kemampuan yang belum terwujud, kekuatan yang masih terpendam, kapasitas yang belum terpakai dan sumber daya yang belum digunakan.

-          Setiap manusia yang dilahirkan dalam dunia pasti mempunyai potensi, karena setiap potensi yang diberikan Tuhan mempunyai tujuan untuk memuliakan nama Tuhan. Keinginan Tuhan bagi kita adalah untuk memultiplikasikan potensi.

-          Contoh: Sebuah potensi seperti buah mangga: bahwa di dalam buah mangga ada biji mangga, dan didalam biji mangga ada potensi pohon mangga, di dalam pohon mangga ada buah-buah mangga. Juga dalam kehidupan kita ada benih Ilahi yang Tuhan taruh dalam hidup kita, karena itu multiplikasikan telenta yang Tuhan berikan supaya maksimal dan untuk kemuliaan Tuhan.

-          Temukan potensi , terus asah dan lipatgandakan bagi kemuliaan namaNya

-          Bruce lee “ saya tidak pernah takut menghadapi seseorang yang mempunyai 1000 jurus, saya akan takut menghadapi orang yang punya satu jurus dan dilatih 1000 kali.

-          Kalau baju lusuh saja bisa ditingkatkan nilainya apalagi manusia…. ( Michael Jordan sr )

-          Ils unta dan anaknya… right man in righ place

-          Intisari-Online.com – Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.

-          Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?”

-          Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.”

-          Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.”

-          Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”

-          Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.

-          Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?”

-          Kata Jordan, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.”

-          Ayahnya kembali memberikan inspirasi, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”

-          Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.

-          Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak berbinar.

-          Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.

-          Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.

-          Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”

-          Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami?”

-          Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”

-          Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya?”

-          Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri?

-          Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan.

-          Potensi diri kita begitu besar, jangan dipandang kecil hanya karena kita terlihat lecek, kumal, dan belum “diasah”. Tetaplah berusaha dan teruslah mengasah kecerdikan dalam melakukannya. (BMSPS)

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam Kemurahan Tuhan

Hidup dalam kemurahan Tuhan

Markus 4:35-41