Kecaplah dan Lihatlah betapa baiknya Tuhan
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" Mazmur 34:9
Mazmur ini ditulis Daud bukan ketika ia sudah menjadi raja
atas Israel, bukan pula saat berada dalam situasi yang baik dan tenang.
Melainkan saat ia melarikan diri dari kejaran Saul yang berusaha untuk
membunuhnya. Tragisnya lagi, saat lari ke daerah Filistin raja Filistin
mengenali dia sebagai pahlawan Israel yang telah membinasakan banyak
perwira-perwira Filistin, sehingga raja itu pun berniat membunuhnya juga.
Daud benar-benar dalam keadaan terjepit!
Ketika berada dalam situasi berat umumnya orang akan menjadi
kalut, takut dan frustasi. Berbeda dengan Daud yang terus mengarahkan
pandangannya kepada Tuhan dan mengingat-ingat akan kebaikan-Nya sehingga ia
tetap bisa memuji-muji Tuhan. Ia sangat percaya bahwa Tuhan yang
disembahnya adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Kalau dulu Tuhan
menolong saat ia berhadapan dengan singa atau beruang yang berusaha untuk
menerkam kawanan domba yang digembalakannya, kalau dulu Tuhan turut campur
tangan saat ia berperang melawan musuh dan memberinya kemenangan, maka Tuhan
yang sama pasti akan meluputkan dia dari pergumulan berat ini. Karena itu
dalam keadaan yang seakan tiada harapan Daud selalu mengingat betapa baiknya
Tuhan itu dan berusaha untuk mengecap segala kebaikan-Nya.
Kata 'kecaplah' (Ibrani: ta'am) artinya
merasakan, sedangkan kata 'lihatlah' (Ibrani: ra'ah)
artinya memperhatikan atau memeriksa. Yang perlu dirasakan dan
diperhatikan adalah kebaikan Tuhan. Akhirnya Daud pun dapat
berkata, "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang
yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Mazmur
34:11).
Ketika kita mengecap kebaikan Tuhan kita dapat merasakan
betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita mengecap
kebaikan Tuhan kita akan memahami bahwa janji Tuhan
adalah ya dan amin, sehingga kita bisa kuat dan tegak berdiri
sekalipun menghadapi terpaan badai . Oleh karena itu jangan hanya
memandang kepada besarnya masalah, jangan terpaku pada kesulitan yang ada, tapi
pandanglah kepada Tuhan yang tak pernah melepaskan tangan-Nya untuk menopang
kita.
Komentar
Posting Komentar